Kamis, 11 Maret 2010

my real life (tugas individu3)

Bis millahirrahmanirrahim
Pertama mendengarkan tugas individu tentang psikologi pendidikan, saya merasa kebingungan untuk menentukan topic dan artikel tentang apa yang akan saya postingkan di blog saya. Saya merasa tugas ketiga ini lumayan membinggungkan karena disini dbutuh kreativitas kita sendiri sebagai mahasiswa, tidak seperti tugas- tugas sebelumnya yang di tentukan topiknya.
Setelah memikirkan beberapa hal dan bertanya- tanya kepada teman seperjuangan saya, akhirnya saya memutuskan untuk bercerita tentang diri saya sendiri. Awalnya saya merasa ragu akan hal ini, tapi saya berfikir apa salahnya kalau kita mencoba share dengan orang lain tentang diri kita sendiri
Baiklah, saya akan memulai bercerita tentang nama saya yang diberikan oleh orang tua saya yaitu vina yuliana. Saya tidak tau kenapa orang tua saya memilih nama itu dan arti yang terkandung dari nama itu, mungkin hanya nama belakang saya lah yang mempunyai maknanya yaitu saya lahir di bulan juli.
Saya adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, mempunyai 3 orang kakak laki2 dan satu orang kakak perempuan. Perbedaan antara saya dan anak pertama cukup jauh, kami berbeda 12tahun. Sehingga saat ini saya telah mempunyai 4orang keponakan dari 2orang kakak saya.
Saya dilahirkan dikeluarga yang berdarah asli minang, dan kami dari kecil tinggal di lingkungan minang juga. Maka dari itu saya agak merasa canggung sewaktu pindah dan kuliah di daerah yang sama sekali saya tidak mengetahui budayanya. Tapi itulah yang dinamakan kehidupan, mungkin kalau seandaianya saya tidak pindah dan kuliah disini, saya akan kehilangan pengalaman yang begitu berharga.
“Anak bungsu adalah anak kesayangan” saya sering mendengar kata-kata itu dari sebagian teman-teman dan kerabat saya. Meskipun saya merasakan hal itu adalah benar, tapi kata-kata tersebut ada juga salahnya, mengapa demikian, dalam keluarga saya, bapak dan ibu kami memperlakukan kami bersaudara semua sama, baik itu anak bungsu, anak sulung, semua sama disayang. Tapi untungnya, anak bungsu dilahirkan dizaman yang lebih maju dari kakak-kakaknya. Kakak saya sering iri apabila saya dibelikan barang2 baru oleh mama saya, contohnya saja ketika saya dibelikan handphone sewaktu saya SMP. “kakak dulu sewaktu smp mana ada dibelikan handphone”, itu lah kata-kata yang keluar dari mulutnya ketika itu. Tapi itu kembali lagi ke konteks awalnya, sewaktu dia SMP, handphone belum ada, jadi dalam hal ini anak bungsu lebih sedikit beruntung dalam hal perkembangan zaman.

Dari lahir hingga saya SMA saya tidak pernah jauh dari orang tua. Tapi saya merasakannya sewaktu saya menjadi seorang mahasiswa sekarang. Ada suka dan dukanya, pertama kali disini saya merasa sangat kehilangan kehangatan keluarga. Tidak adanya seorang ibu yang sering marah-marah ketika anaknya lalai dalam hal ibadah, dan seorang ayah yang selalu menelfon saya ketika saya terlambat pulang kerumah, hal itu bernilai mahal bagi saya. Memang saya akui, remaja seumuran SMA tidak menyukainya, tapi alangkah kehilangannya apabila kehangatan kasih sayang itu sudah berkurang. Memang orang tua saya tetap mengingatkan saya sholat, dll, tapi rasanya tidak seperti dulu lagi.

Selama kuliah saya banyak mendapatkan pengalaman baru, pertama masuk fakultas psikologi adalah hal-hal yang paling mendebarkan bagi saya. Pertama kali mengikuti kegiatan orientasi di kampus adalah hal yang akan saya kenang sampai nanti. Meskipun saya orang yang tergolong baru di kota medan ini, tapi teman saya dengan baik hati bersedia membantu saya apabila saya mengalami kesulitan. Dan sampai saat ini saya mempunyai pengalaman- pengalaman menarik disini.

Dan itu lah yang dapat saya ceritakan disini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Terima kasih

my real life (tugas individu3)

Bis millahirrahmanirrahim
Pertama mendengarkan tugas individu tentang psikologi pendidikan, saya merasa kebingungan untuk menentukan topic dan artikel tentang apa yang akan saya postingkan di blog saya. Saya merasa tugas ketiga ini lumayan membinggungkan karena disini dbutuh kreativitas kita sendiri sebagai mahasiswa, tidak seperti tugas- tugas sebelumnya yang di tentukan topiknya.
Setelah memikirkan beberapa hal dan bertanya- tanya kepada teman seperjuangan saya, akhirnya saya memutuskan untuk bercerita tentang diri saya sendiri. Awalnya saya merasa ragu akan hal ini, tapi saya berfikir apa salahnya kalau kita mencoba share dengan orang lain tentang diri kita sendiri
Baiklah, saya akan memulai bercerita tentang nama saya yang diberikan oleh orang tua saya yaitu vina yuliana. Saya tidak tau kenapa orang tua saya memilih nama itu dan arti yang terkandung dari nama itu, mungkin hanya nama belakang saya lah yang mempunyai maknanya yaitu saya lahir di bulan juli.
Saya adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, mempunyai 3 orang kakak laki2 dan satu orang kakak perempuan. Perbedaan antara saya dan anak pertama cukup jauh, kami berbeda 12tahun. Sehingga saat ini saya telah mempunyai 4orang keponakan dari 2orang kakak saya.
Saya dilahirkan dikeluarga yang berdarah asli minang, dan kami dari kecil tinggal di lingkungan minang juga. Maka dari itu saya agak merasa canggung sewaktu pindah dan kuliah di daerah yang sama sekali saya tidak mengetahui budayanya. Tapi itulah yang dinamakan kehidupan, mungkin kalau seandaianya saya tidak pindah dan kuliah disini, saya akan kehilangan pengalaman yang begitu berharga.
“Anak bungsu adalah anak kesayangan” saya sering mendengar kata-kata itu dari sebagian teman-teman dan kerabat saya. Meskipun saya merasakan hal itu adalah benar, tapi kata-kata tersebut ada juga salahnya, mengapa demikian, dalam keluarga saya, bapak dan ibu kami memperlakukan kami bersaudara semua sama, baik itu anak bungsu, anak sulung, semua sama disayang. Tapi untungnya, anak bungsu dilahirkan dizaman yang lebih maju dari kakak-kakaknya. Kakak saya sering iri apabila saya dibelikan barang2 baru oleh mama saya, contohnya saja ketika saya dibelikan handphone sewaktu saya SMP. “kakak dulu sewaktu smp mana ada dibelikan handphone”, itu lah kata-kata yang keluar dari mulutnya ketika itu. Tapi itu kembali lagi ke konteks awalnya, sewaktu dia SMP, handphone belum ada, jadi dalam hal ini anak bungsu lebih sedikit beruntung dalam hal perkembangan zaman.

Dari lahir hingga saya SMA saya tidak pernah jauh dari orang tua. Tapi saya merasakannya sewaktu saya menjadi seorang mahasiswa sekarang. Ada suka dan dukanya, pertama kali disini saya merasa sangat kehilangan kehangatan keluarga. Tidak adanya seorang ibu yang sering marah-marah ketika anaknya lalai dalam hal ibadah, dan seorang ayah yang selalu menelfon saya ketika saya terlambat pulang kerumah, hal itu bernilai mahal bagi saya. Memang saya akui, remaja seumuran SMA tidak menyukainya, tapi alangkah kehilangannya apabila kehangatan kasih sayang itu sudah berkurang. Memang orang tua saya tetap mengingatkan saya sholat, dll, tapi rasanya tidak seperti dulu lagi.

Selama kuliah saya banyak mendapatkan pengalaman baru, pertama masuk fakultas psikologi adalah hal-hal yang paling mendebarkan bagi saya. Pertama kali mengikuti kegiatan orientasi di kampus adalah hal yang akan saya kenang sampai nanti. Meskipun saya orang yang tergolong baru di kota medan ini, tapi teman saya dengan baik hati bersedia membantu saya apabila saya mengalami kesulitan. Dan sampai saat ini saya mempunyai pengalaman- pengalaman menarik disini.

Dan itu lah yang dapat saya ceritakan disini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Terima kasih

Selasa, 02 Maret 2010

Hasil Diskusi Online Kelompok



Kesimpulan materi No 1 (Psikologi Pendidikan dan Media pembelajaran)

Fungsi Dan Manfaat Media Masssa dalam Pendidikan

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkret, baik dari segi atau konsep maupun faktanya, tetpi belajar sering pula bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat  kompleks, maya, dan berada dibalik relaitas. Demikian juga dalam proses belajar-mengajar untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat konkret dan abstark tersebut tidak bisa hanya mengandalkan beberapa metode yang sering dilakukan pada umumnya, seperti metode ceramah, modul, dan sebagainya, tapi dituntut juga adanya peran media yang dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh guru kepada siswa.Demikian juga karena pada dasarnya belajar merupakan interaksi dan komunikasi dan hal itu tidak akan terjadi tanpa adanya perantara, yaitu “media”.

Dalam hal ini terdapat beberapa penjelasan tentang fungsi media massa tersebut, diantaranya menurut Nana Sudjana (1991)  yaitu:
·    Penggunaan media dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai sungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situsi belajar mengajar yang lebih efektif
·    Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dan keseluruhan situasi belajar. Ini berari bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
·    Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
·    Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
·    Penggunaan media pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.
·    Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Daftar Pustaka :

Kesimpulan Materi no 2 (Psikologi Pendidikan dan teknologi pembelajaran)

Psikologi pendidikan sebagai Ilmu yg mempelajari tentang bagaimana seorang itu dalam proses pembelajaran, memiliki sumbangsih yang sangat banyak terhadap berbagai prilaku peserta didik dalam belajar,,
sehingga dari sana kemudian akan ada pemikiran untuk merancang suatu desain proses pembelajaran dimana desain ini memudahkan peserta dan juga tenaga ahli dalam memberikan pembelajaran, desain ini terlebih lagi mengarah kepada teknologi yang dirancang dengan juga memperhatikan berbagai metode pengajaran dari berbagai gaya belajar peserta didik....

Daftar Pustaka :

Kesimpulan materi No 3 (Ragam model pembelajaran)

Berbagai macam ragam model pembelajaran merupakan sebuah contoh nyata berkembangnya pendidikan di Indonesia...hal ini menyiratkan bahwa apa e learning bukan merupakan satu-satunya media pembelajaran yang paling baik...masih banyak metode lain yang tidak kalah baik yang patut kita coba.

Daftar Pustaka :

Nama Kelompok :
09-047 Sugiman


Daftar Pustaka :
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008



Testimoni kelompok

Dwika Septian Ihsan :
Perasaan Aq pembelajaran ini sangat menyenangkan, karena mengapa, disini kita dapat melaksanakan pembelajran tanpa dibatasi ruang dan waktu, kapan pun dan dimana pun...

Cipta Arief wibawa :
Seneng abis deh belajar kayak gini...bisa sambil santai dirumah...hanya saja kendalanya agak kerepotan untuk buat tugas kelompok...karena masih ada temen yang belum ngerti belajar e learning ini.

Vina Yuliana :
menurut saya kuliah online ini sangat menarik meskipun kami kebinggungan  mencari dan berdiskusi tentang artikel.

Serefhy meilani :
menurut saya kuliah online ini adalah pengalaman baru yang sangat menarik bagi saya . Saya yang tadinya tidak tau sama sekali tentang g.talk , menjadi sedikit tahu dan ingin lebih menguasainya . dan menurut saya , kuliah online ini menarik dan memacu kreativitas mahasiswa

Sugiman : 
wah,ternyata buat tugas secara on-line asyik banget.Selain praktis,cepat,ternyata menghemat waktu juga.disamping itu,aku yg GAPTEK jd bisa dekat dengan yang namanya teknologi.MANTAP LAH…..