nama kelompok:
PENGKONDISIAN KLASIK DAN
KONEKSIONISME
Dua pendekatan awal untuk
mempelajari perilaku adalah pengkondisian klasik dan koneksionisme.
Asumsi dasar istilah behaviorisme
merujuk pada beberapa teori yang mengandung tiga asumsi dasar tentang belajar
yaitu:
1. Yang
menjadi fokus studi seharusnya adalah perilaku yang dapat diamati, bukan
kejadian mental internal.
2. Perilaku
harus dipelajari melalui elemennya yang paling sederhana
3. Proses
belajar adalah perubahan behavioral.
Pavlov dan pengkondisian klasik
Pavlov secara
tidak sengaja menemukan cara untuk mengontrol perilaku sederhana saat meneliti
refleks keluarnya air liur anjing. Keluarnya air liur dapat dilatih untuk
merespon suara yang tidak berhubungan dengan makanan.
Contoh pengkondisian klasik
Relasi pra-eksperimental (“Alamiah”)
|
Percobaan Eksperimental
|
Relasi pasca- eksperimental (dikondisikan)
|
|||
Unconditioned Stimulus (UCS)
|
Respons Refleks (UCR)
|
Stimuli yang Dipassangkan
|
Respons Refleks
|
Conditioned Stimulus (CS)
|
Conditioned Reflex (CR)
|
Makanan
|
Saliva (keluarnya air liur)
|
Makanan suara garpu
|
salivasi
|
Suara garpu
|
Salivasi
|
Tiupan angin
|
Kedipan mata
|
Tiupan angin cahaya terang
|
Kedipan mata
|
Cahaya terang
|
Kedipan mata
|
Setrum listrik
|
Retraksi jari
|
Setrum pengaget
|
Retraksi jari
|
pengaget
|
Retraksi jari
|
Behaviorisme Jhon Watson
Watson memberi kontribusi pada
perkembangan psikologi melalui tiga cara:
1. Dia
mengorganisasikan temuan riset pengkondisian kedalam perspektif baru yaitu,
behaviorisme
2. Memperluas
metode pengkondisian klasik ke respon emosional pada manusia
3. Meningkatkan
status belajar sebagai topik dalam psikologi
Koneksionisme Edward Thorndike
Perbedaan Edward Thorndike
dengan pengkondisian klasik terdapat dalam dua hal:
1. Thorndike
tertarik dengan proses mental dan ia yang pertama kali mendesain experimennya
untuk meneliti proses pemikiran binatang
2. Thorndike
meneliti perilaku mandiri
PSIKOLOGI GESTALT
Fokus
awal riset Gestalt adalah pengalaman persepsi. Riset yang dilakukan psikologi
gestalt terhadap persepsi visual menunjukan bahwa :
a. Ciri
global dideteksi sebagai keseluruhan
b. Proses
ini konstruktif karena individual sering menstransformasikan input visual yang
tidak lengkap kedalam citra perseptual yang lebih jelas
Asumsi dasar
Empat asumsi dasar dari
perspektif Gestalt yaitu:
1. Yang
mestinya dipelajari adalah perilaku molar bukan perilaku molekular
2. Organisme
merespon keseluruhan sensoris yang tersegregasi ketimbang pada stimuli spesifik
atau kejadian-kejadian yang terpisah dan independent
3. Lingkungan
geografis berbeda dengan lingkungan behavioral. Lingkungan behavioral adalah
realitas subjektif.
4. Organisasi
lingkungan sensoris adalah interaksi dinamis dari kekuatan- kekuatan didalam
struktur yang mempengaruhi persepsi individu
Riset tentang belajar dan pemecahan masalah
Faktor-faktor spesifik dalam
pemecahan masalah yaitu:
1. Latihan
mentransfer
Contohnya adalah
memindahkan 3 batang korek api untuk menciptakan 5 segiempat. metode ini
memberikan petunjuk untuk memecahankan problem lain dengan mengilustrasikan
prinsip struktural bahwa 1 batang korek api mungkin berfungsi sebagai satu sisi
dalam 2 segiempat secara bersamaan
2. Pendekatan
masalah dan kekakuan fungsional
Langkah-langkahnya
adalah
a.
Memahami konflik atau masalah
b.
Mengembangkan identifikasi secara jelas atas
kesulitan dasar
c.
Mengembangkan solusi masalah untuk mengatasi
kesulitan dasar
3. Belenggu
masalah
Konsep ini
diidentifikasi oleh Abraham Luchins (1942) yang diartikan sebagai kekakuan
dalam pemecahan masalah karena individu mengganggap serangkaian masalah mesti
dipecahkan dengan cara yang sama.
PERBANDINGAN ANTARA BEHAVIORISME
DAN TEORI GESTALT
Karakteristik utama
|
behaviorisme
|
Teori Gestalt
|
Asumsi dasar
|
a. Perilaku
yang dapat diamati harus dipelajari
b. Belajar
adalah perubahan
c. Hubungan
antara stimuli dan respon harus dipelajari
|
Individu bereaksi kepada sebuah kesatuan oleh
karena itu pembelajaran adalah organisasi dan reorganisasi bidang sendoris.
|
Experimen umum
|
a. Trial
and error: tikus menyusuri labirin; binatang keluar dari kandang
b. Respon
emosional atau refleks
|
Subjek ditempatkan dalam situasi yang
mensyaratkan restrukturisasi bagi solusi
|
Formula belajar
|
a. Stimulus-
respon- imbalan
b. Respon
emosional
|
Konstelasi stimulasi- organisasi- reaksi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar